Sunday, January 6, 2013

Aku harus belajar untuk sabar

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Pengasihani

Kelas pukul lapan, pukul 7 pagi baru bangun.
Kelaps pukul lapan, pukul 7 baru nak pergi mandi.
Kelas pukul lapan, pukul 7.50 baru nak keluar rumah.
Kelas pukul lapan, pukul lapan depan gate uni.

Pernah berada dalam situasi berkenaan? Agak-agak apa yang antum buat dalam keadaan demikian?
Berlari tak ingat dunia kan?? Orang tengok pun terpacul perkataan, "Kalutlah minah tuh.."

Huhu, Kalut, gopoh, gelabah sinonimlah tuh.. Dan semua tuh dah biasa disandarkan pada diri saya. Seriesly, dan saya tak kisah.. Walaupun berapa ramai dah 'perghli' teruk atau pandang buat muka pada saya.. Ingat lagi dekat sekolah, selalu ponteng daripada jadi orang yang kena berdiri dekat depan sebab datang lambat dengan masuk bilik guru sebab nak edarkan surat khabar utk cikgu2 ^^ Huhu. Menyalah gunakan kuasa. astaghfirullah.. Tapi.. Lama-lama.. saya dapat rasakan 'GOPOH' saya ni, tak baik untuk kesihatan manusia sejagat. Yelah, kita kata nak bangunkan ummah.. Dan nak membangunkan Islam itu bukanlah meletakkan batu bata pada binaan itu dengan cincai main letak jer.. Kena teliti agar acuannya, ukurannya, tetap sama dengan batu yang di bawah.. Kalau tidak, bangunan itu boleh condong dan akhirnya jatuh tersembam di bumi.. Kalau jatuh tak berkecai tak apa, kalau berkecai, jenuh kita nak bina balik batu bata kita kembali daripada kosong.. Faham ke perumpamaan batu bata nih?

Gopoh dalam bahasa arabnya isti'jal. Dr MAZA mengatakan isti'jal juga bermaksud berlumba-lumba melakukan kebaikan. Dalam kamus dakwi pula, isti'jal bermaksud

"keinginan untuk mengubah kondisi atau realita kehidupan kaum muslimin dalam waktu singkat tanpa memperhatikan akibatnya, dampak yang ditimbulkan sesudahnya, situasi dan kondisinya, serta persiapan yang matang dengan segala metodenya."
Hakikatnya, jika kita sudah dipersiapkan dengan kefahaman yang matang sesuai dengan keadaan maka gopoh itu perlu (read: REACTIVE)..

"Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaum-mu wahai Musa. Berkata Musa; Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu ya Rabb-ku supaya Engkau redha (padaku)" - (Toha:83-84)

Tapi hakikatnya, agama tak mahu kita gopoh seperti tercatat dalam hadis:

Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sukakah engkau semua saya beritahu tentang siapakah orang yang diharapkan masuk neraka atau kepada siapakah neraka itu diharamkan memakannya? Neraka itu diharamkan untuk orang yang dekat pada orang banyak - yakni baik dalam bergaul, lemah-lembut, berhati tenang - tidak gelabah dalam menghadapi sesuatu -serta bersikap mudah - yakni gampang dimintai pertolongan."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
(RIyadhussalihin; hadis640)


Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Apabila shalat telah diiqamati - yakni telah dibacakan iqamat, maka janganlah engkau semua mendatanginya sambil berlari-lari. Tetapi datangilah itu sambil berjalan dan hendaklah engkau semua selalu bersikap pelan-pelan - tidak tergesa-gesa karena takut ketinggalan. Maka dari itu manasaja rakaat yang engkau semua dapati, ikutlah bersembahyang berjamaah sedang yang terlambat, maka sempurnakanlah - setelah imam
bersalam." (Muttafaq 'alaih)

Tak sabar tak boleh jadi pejuang


Allah boleh memberi menang dengan mudah tapi Allah nak membezakan antara mujahideen dengan mereka yang tak sabar. Mujahid mereka sabar meneruskan perjuangan, mati syahid hidup menang.

"Dan jangan sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang terbunuh (yang gugur Syahid) pada jalan Allah itu mati, (mereka tidak mati) bahkan mereka adalah hidup (secara istimewa) di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki;" (3:169)

Maka bersabarlah wahai diri,..


"Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang; dan sesungguhnya sembahyang itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk;" (2:45)

p/s: alhamdulillah, air mata itu juga penawar :)

No comments:

Post a Comment