Monday, June 24, 2013

Sumayyah (Hati seorang mujahidah)-A tribute

Dalam lena buaian tidurku pagi itu, aku terdengar suara roomateku riuh tentang kematian seorang ukht UK di Jordan.

Aku membuka mata, dia memandangku sambil tersenyum, (pelik juga sebenarnya) "awk, ada akhawat UK KITA accident masuk gaung. seorang meninggal seorang cedera"

aku kebas sekejap. tak tahu nak bagi reaction. dalam hati sekadar innalillah wa inna ilaihi rajiun.

"MasyaAllah awk.. Yang meninggal tu baru je 'join', dan dikatakan kakak yang ikut bersama dia tu sedang muayashah dengan dia.." kawan aku tu senyum lagi.. ^^ cmnih lagy.

aku kebas lagi. orang meninggal kot, kenapa mata dia macam tuh ' ^^ '

Dalam diri selembut sutera
Kau memiliki iman yang teguh
Kau nyalakan obor agama dirimu bak lentera
dibelengu jahiliah kau tempuh dengan berani
Walau pun jasadmu milik tuan
Tetapi hatimu milik Tuhan


* * * *

buka group fb, kak pip post:

bangun pagi dikejutkan dengan berita akhawat UK meninggal dunia by kak kinah...
berdebar jantung saya baca message whassap dari mula sampai akhir.
sorang meninggal dan yang lain cedera-accident masuk gaung.....
serious x dapat bayang..
tp bila baca status arwah sumayyah ni,sy faham..
dia meminta untuk syahid,dan Allah laksanakan janjinya..
Al-Fatihah

"Just started watching Omar the Series and was eagerly waiting for this episode — where Sumayyah's killed, a spear driven through her private part.

Thus, becoming the first martyr in Islam.

When I was a kid, I thought my name was uniquely weird. I knew how my parents came about naming me 'Sumaiyah', who was the real 'Sumaiyah' behind the name but, no, I still thought it's weird. Back then, this name was considered quite rare tho and I even felt embarrassed with it, sometimes, really. However, as I grew older and learnt more about her, how her faith was just on "God is One, there is no God but Allah and Muhammad is His Messenger" — nothing but that. And then the song Sumayyah by Hijjaz came out and the lyric is just so good (I cry listening to it sometimes):

Sumayyah kau dibunuh di dunia sementara
Untuk hidup di syurga yang selama-lamanya
Kau lah wanita terbaik, sebaik manusia
Namamu tetap menjadi sejarah

"O' family of Yasir! Be patient and remain steadfast, for undoubtedly Paradise is your abode." The prophet (peace be upon him) used to say this to Sumayyah and her family while they were being tortured.

I constantly ask myself, "Sumayyah was a great woman in Islam. ARE YOU? Are you, Sumaiyah, living up to the standard of your name? She chose Paradise and in Paradise she will be. How about you? Are you close enough to it?"

May Allah grant me strength, steadfastness and syahid like Sumayyah.
May Allah gather us all in His Jannah.

P/s: Wrote this post while listening to Hijjaz's Sumayyah. Can I be any cooler?"

- Sumaiyah Romli-
by Farah A****

* * * * * *
selepas kejadian 21 Jun itu, housemate saya selalu update dekat saya perkembangan terbaru, siapa mereka yang terlibat..

http://www.sinarharian.com.my/pelajar-nahas-di-jordan-sempat-sms-bapa-1.174722
(sebenarnya ada satu blog yg nak share dekat sini tapi nmpknya pemilik blog dah remove, mgkin too viral..)

Namun apa yang membuatku benar-benar terkesan adalah cerita bagaimana arwah ukht Sumaiyah mengucap syahadah dengan sendiri. masyaAllah~
Semestinya dia pergi dalam keadaan diredhai Allah dan dia REDHA Allah adalah ILAHnya..
Allah.. T______T
teringat hadis Rasulullah saw, dalam Riyadhus Salihin: Bab 163: Pujian Orang-orang Pada Mayit

947. Dari Anas r.a., katanya
"Orang-orang berjalan melalui Nabi s.a.w. dengan membawa seorang janazah dan mereka itu memuji-muji kebaikan janazah tadi, lalu Nabi s.a.w. bersabda "Wajiblah." Tidak lama kemudian ada lagi orang-orang yang berjalan dengan membawa seorang janazah yang lain dan mereka menyebutkan keburukan janazah itu lalu Nabis.a.w. bersabda lagi: "Wajiblah."
Umar bin al-Khaththab r.a. lalu bertanya: "Apakah yang wajib?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yang itu tadi engkau semua puji-puji kebaikannya, maka wajiblah janazah itu mendapatkan syurga, sedang yang ini tadi engkau semua sebut-sebutkan keburukannya, maka wajiblah ia mendapatkan neraka. Engkau semua adalah saksi-saksi Allah di bumi." (Muttafaq 'alaih)


tambah terkesan apabila membaca status fb ustazah kami,

Berbahgialah org org yg ikhlas dan di sanjung makhluk di langit...

Subhanallah ....amat indahnya amal amal org yang tulus hati nya....hingga terkesan auranya pada makhluk di bumi...
Inilah kemuliaan hakiki di sisi Allah...

Bukan harta pangkat dan kedudukan...

Tapi nilaian TAQWA yg hanya DIA yg Maha mengetahui..

Ya RABB masukkan kami dalam golongan muttaqien ...yg ikhlas dan tulus itu...

* * * *
Darahmu menjadi sumbu pelita iman
Sumaiyah kaulah lambang wanita solehah
Tangan yang disangka lembut
menghayun buaian
Mengoncang dunia mencipta sejarah
Status fb:

via Afiqah Adnan

My dearest Sumaiyah Romli Al-Astrolabi.. You know, when I heard the news, I can’t even go into my room without feeling sad. Because there was one time you came to my house, it was cold. You went on my bed, under my duvet and said, “Bestnya katil Kak Fiqah!”, and said that you’ll come to my house many more times next year just to conquer my bed. And I, being terrible at hints, said “InshaAllah memang next year awak akan banyak datang rumah ni pun.” And you just sengih-ed like you always do.

You told me, you want to pass your exams, just so you can come back here and teruskan your tarbiyah. Because you said this is your bumi tarbiyah. But it seems that Allah has better plans for you. He took you at a time when your iman was super high, when hati you tengah melonjak-lonjak menjelajah all the places stated in the Quran, when you tengah menjiwai your jaulah. He took you on a Friday, dekat Bumi Anbiya’. He took you when you tengah mula mengenal dunia tarbiyah. You’re like a kain putih. Hati bersih. Sengal. But still bersih.

Although I’m not your naqibah, and will never be, but you’re my adik, and always have been. Tak sangka that I will lose one person from the list of people that I can kacau, especially on Viber/ WeChat. You went before all of us, summy. But, please wait for us kat Jannah, so that we can sambung pangkah memangkah round two kat situ. Because that’s how we roll, kan summy? Uhibbukifillah. It's raining outside summy, macam alam pun turut bersedih. But I'm sure, inshaAllah, that He loves you more.

Innalillah wa innalillahirajioon. I miss you.
* * * *
Sumaiyah kau dibunuh didunia sementara
Untuk hidup disyurga yang selama-lamanya
Kaulah wanita terbaik, sebaik manusia
Namamu tetap menjadi sejarah


Dear sumaiyah, walaupun saya tak kenal awk, tapi your death is not death to me. Your death awakened me! Just like kisah kematian arwah akh Iman dulu, kematian awak datang saat kami tengah imtihan, dan sepatutnya sentak sentap sangat diri ini daripada panjangnya angan2 yang melalaikan. i should be realising, i have no time, death can take me at anytime, but on what condition is for me to choose. like my naqibah once mention during the time of  arwah akh iman, (elbih kurang bergini..)

"Hassan al-Banna mati ditembak. Syed Qutb mati di tali gantung. Akh Iman meninggal accident. Sedangkan ramai mati accident tiap2 hari, tapi apa yang membezakan kematian mereka?
Mereka mencorakkan kematian mereka. Mereka memilih untuk hidup dengan kematian mereka"

 “Matahari terbit, matahari juga tenggelam. Bumi pula beredar mengelilinginya. Kehidupan itu bercambah di sana dan sini. Setiap sesuatu itu terus bertambah. Ini bertambah pada bilangan dan jenis. Ia bertambah dari segi jumlah dan cara. Jika kematian itu dapat berbuat sesuatu, sudah pasti kehidupan (alam) ini terhenti. Namun kematian hanya kekuatan yang kerdil dan halus dibandingkan kehidupan yang besar, merata dan mendasar. Dari kekuatan Allah Yang Maha Hidup, kehidupan itu bercambah dan berkembang. Apabila kita hidup untuk diri kita semata, maka kelihatan kehidupan ini singkat dan kerdil. Ia bermula sejak kita sedar dan berakhir bersama umur kita yang terhad. Adapun, jika kita hidup untuk orang lain, iaitu hidup untuk sesuatu idea maka sesungguhnya kehidupan itu panjang lagi dalam. Ia bermula dari mana bermulanya keinsanan. Ia terus melebar selepas kita meninggalkan muka bumi ini
-Syed Qutb
**fahamdahkenapa ^^









No comments:

Post a Comment